Sabtu, 14 April 2012



Pesona Wisata Alam dan Budaya di Kabupaten Langkat Sumatera Utara

Langkat…
            Kabupaten Langkat merupakan Kabupaten yang ditetapkan pada tanggal 17 Januari 1750 dengan ibu kota Stabat, dengan luas wilayah 6.263,29 km², terletak antara 3° 14’4°13’ LU dan 97° 52’ sampai 98° 45’ BT, dengan ketinggian 0-300 m dari permukaan laut.

            Pemerintah Kabupaten Langkat meliputi 23 kecamatan, 240 desa dan 37 kelurahan dengan jumlah penduduk  916.900 orang (sensus 2001) yang terdiri dari berbagai suku seperti Melayu, Karo, Jawa, Batak Toba, Mandailing, dan suku lainnya.

Kabupaten Langkat berbatasan dengan :
-           Sebelah Utara dengan Kabupaten Aceh Timur dan Selat Sumatera
-           Sebelah Timur dengan Kabupaten Deli Serdang
-           Sebelah Selatan dengan Kabupaten Karo
-           Sebelah Barat dengan Kabupaten Aceh Tenggara / Tanah Alas

Kabupaten Langkat sebagian besar wilayahnya merupakan daerah pertanian dan perkebunan.Pertanian terdiri dari : padi, kedele, jagung, dan palawija lainnya. Perkebunan terdiri dari : kelapasawit, karet, kakao (coklat) dan tanaman perkebunan lainnya. Di Kabupaten Langkat juga terdapat tambang minyak di Pangkalan Susu. Potensi pertanian, perkebunan, dan tambang inidapat juga dimasukkan dalam paket wisata,

sejalan dengan potensi pariwisata alam dan budaya Kabupaten Langkat seperti agro, tirta, dan wisata sejarah religius.

Berikut Adalah beberapa tempat wisata 
alam dan budaya di Kab. Langkat


Kampung Bali

          Ketika keinginan untuk mengunjungi Bali muncul dihati, anda tidak perlu harus pergi kesana karena dikecamatan Wampu Kabupaten Langkat anda dapat menikmati prikehidupan masyarakat Bali dengan segala daya tarikdan keunikannya yang tersendiri. Ada beberapa Pura seperti Pura Alit Widhie Natadan Pura Panitaan Agung Jagat Widhi Nata yang sehari-harinya digunakan untuk kegiatan keagamaan Hindu Bali. Kampung Bali yang dihuni sekitar 75 kk ini hidup dalam tatanan adat dan agama yang begitu kental. Pada waktu-waktu tertentu kita dapat menyaksikan kegiatan keagamaan yang disebut Purnama Tilem dan Hararwati.Sebagai penganut Hindu yang taat setiap tahunjuga mereka melakukan upacara hari Raya Nyepi dan peringatan Tahun Baru Saka.Menuju lokasi ini, kita dapat menggunakan kendaraan roda dua dan empat melalui Desa Paya Tusam Kecamatan Wampu dengan jarak sekitar 78 km dari kota Medan.

  Gambar suasana di kampung Bali


Bahorok / Bukit Lawang

     Bukit Lawang terletak ditepi sungai Bahorok tepat dipinggir Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). Tempat ini menjadi tujuan pertama bagi wisatawan mancanegara dalam melakukan perjalanannya di Sumatera Utara. Obyek ini banyak menawarkan kegiatan alam yang menarik. Disekelilingi suasana hutan yang alami tersedia banyak penginapan murah dan nyaman dan didukung oleh keramah tamahan penduduknya.

      Tempat rehabilitasi orangutan ditemukan pada tahun 1973 oleh yayasan International Perlindungan satwa liar (WWF).

 Potret Alam di Bukit Lawang TNGL



Arung Jeram Sei Wampu

     Arung jeram merupakan salah satu wisata petualang atau dapat juga dikatakan sebagai wisata minat khusus.Sei wampu adalah salah Satu objek wisata tempat diadakannya kegiatan Arung Jeram dan Berlokasi di Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat, tempatnya di Desa Marike sekitar 79 km Dari Medan. Aktivitas Arung Jeram di Sei Wampu sudah lama dikenal oleh wisatawan Mancanegara, belakangan ini Sei Wampu dikunjungi wisatawan Domestic maupun mancanegara.Tamu-tamu wisatawan mancanegara sering dibawa untuk berarung jeram dilokasi ini, itulah sebabnya wisata arung jeram di Sei Wampu dari tahun ketahun terus berkembang baik dari potensi segmen, potensi pasar serta bervariasinya rute pengarungan Yang ditawarkan dalam bentuk paket, sehingga wisatawan menentukan pilihan sesuai dengan minat dan motivasi, ketersediaan waktu dan tingkat belanja yang diinginkan.

Paket petualangan

Yaitu pengarungan dari Rih Tengah hingga Bahorok yang membutuhkanWaktu 2 (dua) jam pengarungan. Tingkat kesulitan sungai yang dilalui Berkisar antara tingkat III dan IV dengan pemandangan sisi sungai yang Cukupindah.

Paket alam

Membutuhkan 2 (dua) jam  start dimuarah Lau Tebah, Tingkat kesulitan sunga ini tidak terlalu tinggi dan lama, pengarungan sekitar 5 (lima) s\d 6 (enam) jam hingga jembatan Bahorok.

Paket rekreasi / keluarnga

Paket yang diperuntukkan bagi pemula ini dapat diikuti oleh pemula yang berusia 10-65 tahun, tingkat kesulitan sungai sekitar tingkat ll dan lll dan cukup aman untuk kegiatan wisata dan rekreasi apalagi disiagakan Tim SAR ditempat yang rawan.

 
Kegiatan mengarungi sungai Wampu


Tangkahan

     Kawasan ekowisata Tangkahan berada di Kecamatan Batang Serangan. Hamparan hutan rimba yang menyelimuti taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) yang menyimpan ribuan macam flora serta berbagai jenis fauna seperti Orang Utan, Harimau Sumatera, kedih, Gajah dan beberapa jenis burung langka yang dilindungi seperti Kuaw, Merak dan Enggang menjadikan alam Tangkahan begitu memukau dan mempesona. Terdapat juga flora yang langka yang tetapdilestarikan seperti bunga bangkai raflesia yang mengundang wisatawan mengunjungi tempat ini.
          
     Air sungai Batang Serangan yang banyak dihuni berbagai jenis ikan tawar seperti jurung, sibarau, can-can dan lain-lain sangat menjanjikan sebagai tempat rekreasi memancing. Dilokasi ini telah tersedia 3 buah cotage atau pondok wisata yang dibangun dikesunyian rimba kawasan ini. Bagi mereka yang berjiwa petualang objek ini sangat menantang untuk melakukan aktifitas tracking, tubing, camping atau ingin menikmati perjalanan diseputar kawasan dengan menunggang gajah. Di tempat ini kita juga dapat menjumpai dan menikmati air panas, air terjun serta gua-gua yang begitu fantastis.

     Ekowisata ini dapat dicapai dengan menggunakan kendaraan roda empat dan roda dua. Lokasi yang berjarak sekitar 110 Km dari kota Medan memakan waktu tempuh sekitar 4 jam. Kawasan ini selalu menjadi tempat dilakukannya berbagai kegiatan seminar oleh bebrapa LSM yang sangat peduli terhadap pelestarian lingkungan. Itulah sebabnya upaya yang dilakukan masyarakat melalui Lembaga Pariwisata Tangkahan. Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) serta LSM peduli Lingkungan telah menghasilkan penghargaan konservasi alam tingkat Nasional pada tahun 2006.


Alam Tangkahan yang dilengkapi populasi gajah