Kabupaten Langkat merupakan Kabupaten yang
ditetapkan pada tanggal 17 Januari 1750 dengan ibu kota Stabat, dengan luas wilayah
6.263,29 km², terletak antara 3° 14’4°13’ LU dan 97° 52’ sampai 98° 45’ BT,
dengan ketinggian 0-300 m dari permukaan laut.
Pemerintah Kabupaten Langkat meliputi 23 kecamatan, 240 desa dan 37 kelurahan dengan jumlah penduduk 916.900 orang (sensus 2001) yang terdiri dari berbagai suku seperti Melayu, Karo, Jawa, Batak Toba, Mandailing, dan suku lainnya.
Kabupaten Langkat berbatasan dengan :
- Sebelah
Utara dengan Kabupaten Aceh Timur dan Selat Sumatera
- Sebelah Timur dengan Kabupaten
Deli Serdang
- Sebelah
Selatan dengan Kabupaten Karo
- Sebelah
Barat dengan Kabupaten Aceh Tenggara / Tanah Alas
Kabupaten Langkat sebagian besar wilayahnya merupakan daerah pertanian dan perkebunan.Pertanian terdiri dari : padi, kedele, jagung, dan palawija lainnya. Perkebunan terdiri dari : kelapasawit, karet, kakao (coklat) dan tanaman perkebunan lainnya. Di Kabupaten Langkat juga terdapat tambang minyak di Pangkalan Susu. Potensi pertanian, perkebunan, dan tambang inidapat juga dimasukkan dalam paket wisata,
sejalan dengan potensi pariwisata alam dan budaya Kabupaten Langkat seperti agro, tirta, dan wisata sejarah religius.
Berikut Adalah beberapa tempat wisata
alam dan budaya di Kab. Langkat
Kampung Bali
Ketika keinginan untuk mengunjungi Bali muncul dihati,
anda tidak perlu harus pergi kesana karena dikecamatan Wampu Kabupaten Langkat anda dapat menikmati prikehidupan masyarakat
Bali dengan segala daya tarikdan keunikannya yang tersendiri.
Ada beberapa Pura seperti Pura Alit Widhie Natadan Pura Panitaan Agung Jagat Widhi Nata
yang sehari-harinya digunakan untuk kegiatan keagamaan Hindu Bali. Kampung Bali yang
dihuni sekitar 75 kk ini hidup dalam tatanan adat dan agama yang
begitu kental. Pada waktu-waktu tertentu kita dapat menyaksikan kegiatan keagamaan yang
disebut Purnama Tilem dan Hararwati.Sebagai penganut Hindu yang
taat setiap tahunjuga mereka melakukan upacara hari Raya
Nyepi dan peringatan Tahun Baru Saka.Menuju lokasi ini,
kita dapat menggunakan kendaraan roda dua dan empat melalui Desa Paya Tusam Kecamatan Wampu dengan jarak sekitar
78 km dari kota Medan.
Gambar suasana di kampung Bali
Bahorok / Bukit Lawang
Tempat rehabilitasi orangutan ditemukan pada tahun 1973 oleh yayasan International Perlindungan satwa liar (WWF).
Bukit
Lawang terletak ditepi sungai Bahorok tepat dipinggir Taman Nasional Gunung Leuser
(TNGL). Tempat ini menjadi tujuan pertama bagi wisatawan mancanegara dalam melakukan perjalanannya di
Sumatera Utara. Obyek ini banyak menawarkan kegiatan alam yang
menarik. Disekelilingi suasana hutan yang alami tersedia banyak penginapan murah dan nyaman dan didukung oleh keramah tamahan penduduknya.
Tempat rehabilitasi orangutan ditemukan pada tahun 1973 oleh yayasan International Perlindungan satwa liar (WWF).
Arung Jeram Sei Wampu
Arung jeram merupakan salah satu wisata petualang atau dapat juga dikatakan sebagai wisata minat khusus.Sei wampu adalah salah Satu objek wisata tempat diadakannya kegiatan Arung Jeram dan Berlokasi di Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat,
tempatnya di Desa Marike sekitar 79 km Dari Medan. Aktivitas Arung Jeram di Sei Wampu sudah
lama dikenal oleh wisatawan Mancanegara, belakangan ini Sei Wampu dikunjungi wisatawan
Domestic maupun mancanegara.Tamu-tamu wisatawan mancanegara sering dibawa untuk berarung jeram dilokasi ini,
itulah sebabnya wisata arung jeram di Sei Wampu dari tahun ketahun terus berkembang baik dari potensi segmen,
potensi pasar serta bervariasinya rute pengarungan Yang ditawarkan dalam bentuk paket, sehingga wisatawan menentukan pilihan sesuai dengan minat dan motivasi,
ketersediaan waktu dan tingkat belanja yang diinginkan.
Yaitu pengarungan dari Rih Tengah hingga Bahorok yang membutuhkanWaktu
2 (dua) jam pengarungan. Tingkat kesulitan sungai yang
dilalui Berkisar antara tingkat III dan IV dengan pemandangan sisi sungai yang
Cukupindah.
Paket alam
Membutuhkan 2 (dua) jam start dimuarah
Lau Tebah, Tingkat kesulitan sunga ini tidak terlalu tinggi dan lama, pengarungan sekitar
5 (lima) s\d 6 (enam) jam hingga jembatan Bahorok.
Paket rekreasi / keluarnga
Paket yang diperuntukkan bagi pemula ini dapat diikuti oleh pemula
yang berusia 10-65 tahun,
tingkat kesulitan sungai sekitar tingkat ll dan lll dan cukup aman untuk kegiatan wisata dan rekreasi apalagi disiagakan
Tim SAR ditempat yang rawan.
Tangkahan
Kawasan ekowisata Tangkahan berada di Kecamatan Batang Serangan. Hamparan hutan rimba
yang menyelimuti taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) yang menyimpan ribuan macam
flora serta berbagai jenis fauna seperti Orang Utan, Harimau Sumatera, kedih, Gajah
dan beberapa jenis burung langka yang dilindungi seperti Kuaw,
Merak dan Enggang menjadikan alam Tangkahan begitu memukau dan mempesona. Terdapat juga
flora yang langka yang tetapdilestarikan seperti bunga bangkai raflesia yang mengundang wisatawan mengunjungi tempat ini.
Air
sungai Batang Serangan yang banyak dihuni berbagai jenis ikan tawar seperti jurung,
sibarau, can-can dan lain-lain sangat menjanjikan sebagai tempat rekreasi memancing.
Dilokasi ini telah tersedia 3 buah cotage atau pondok wisata yang
dibangun dikesunyian rimba kawasan ini. Bagi mereka yang
berjiwa petualang objek ini sangat menantang untuk melakukan aktifitas tracking,
tubing, camping
atau ingin menikmati perjalanan diseputar kawasan dengan menunggang gajah. Di
tempat ini kita juga dapat menjumpai dan menikmati air panas, air terjun serta gua-gua
yang begitu fantastis.
Ekowisata ini dapat dicapai dengan menggunakan kendaraan roda empat dan roda dua. Lokasi
yang berjarak sekitar 110 Km dari kota Medan memakan waktu tempuh sekitar 4 jam.
Kawasan ini selalu menjadi tempat dilakukannya berbagai kegiatan seminar oleh bebrapa
LSM yang sangat peduli terhadap pelestarian lingkungan. Itulah sebabnya upaya yang
dilakukan masyarakat melalui Lembaga Pariwisata Tangkahan. Taman Nasional Gunung Leuser
(TNGL) serta LSM peduli Lingkungan telah menghasilkan penghargaan konservasi alam tingkat Nasional pada tahun
2006.